Cara Menghitung Tingkat Hunian Hotel (Occupancy) dan Rata-rata Tarif Kamar (ARR)
Dalam menjalankan hotel, pemilik dan manajer hotel perlu memahami dan mengukur kinerja mereka dengan menggunakan metrik yang relevan. Dalam industri ini, terdapat dua metrik penting yang harus diperhatikan, yaitu tingkat hunian (Occupancy Rate) dan Average Room Rate (ARR). Mari kita lihat bagaimana kedua metrik ini dihitung dan bagaimana dapat memberikan wawasan berharga tentang kinerja hotel Anda.
Pengertian Occupancy Rate
Tingkat hunian atau Occupancy Rate adalah ukuran penting yang mengindikasikan seberapa banyak kamar hotel Anda yang terisi selama periode waktu tertentu. Menghitung tingkat hunian membantu Anda memahami sejauh mana hotel Anda berhasil mengisi kamar-kamar yang tersedia. Dalam hitungan sederhana, tingkat hunian dapat dihitung dengan membagi jumlah kamar yang terisi oleh jumlah kamar yang tersedia, kemudian dikalikan dengan 100.
Contoh, jika hotel Anda memiliki total 80 kamar dan selama periode waktu tertentu terdapat 60 kamar yang terisi, maka perhitungan tingkat hunian adalah sebagai berikut:
Occupancy Rate = (60 / 80) x 100 = 75%
Dalam contoh ini, tingkat hunian hotel adalah 75%, yang berarti 75% kamar hotel Anda terisi selama periode waktu tersebut.
Pengertian Average Room Rate (ARR)
Average Room Rate (ARR) adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung rata-rata tarif kamar yang ditetapkan oleh hotel dalam satu periode waktu tertentu. Metrik ini memberikan pemahaman tentang tarif rata-rata yang dikenakan kepada tamu hotel. Menghitung ARR membantu Anda memahami sejauh mana hotel Anda mampu menghasilkan pendapatan dari tarif kamar yang ditetapkan.
Untuk menghitung ARR, Anda perlu menjumlahkan total pendapatan dari kamar selama periode waktu yang diinginkan, kemudian membaginya dengan jumlah kamar terjual selama periode tersebut.
Misalnya, jika hotel Anda menghasilkan total pendapatan dari kamar sebesar Rp 50.000.000 dalam periode waktu tertentu, dan terdapat 100 kamar terjual selama periode tersebut, maka perhitungan ARR adalah sebagai berikut:
ARR = Total Pendapatan Kamar / Jumlah Kamar Terjual
ARR = Rp 50.000.000 / 100 = Rp 500.000
Dalam contoh ini, Average Room Rate (ARR) adalah Rp 500.000, yang berarti tarif kamar rata-rata yang ditetapkan oleh hotel selama periode waktu tersebut adalah Rp 500.000.
Dengan memahami dan menggabungkan kedua metrik ini, pemilik dan manajer hotel dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam strategi penetapan harga, promosi, dan manajemen kapasitas. Mereka dapat menyesuaikan tarif kamar dengan permintaan pasar dan mencapai tingkat hunian yang optimal, sambil tetap memaksimalkan pendapatan dan profitabilitas.